Jumat, 05 Desember 2014

LKM Evaporasi



LKM Zat Dan Energi
EVAPORASI








Oleh :

Fitriana Nur Astuti
 (123654044)




PRODI PENDIDIKAN SAINS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013



  
A.    Tujuan Percobaan
1.      Memisahkan dan memurnikan campuran dengan evaporasi
2.      Mengetahui kristal yang terbentuk dari evaporasi
3.      Melakukan evaporasi dengan baik
4.      Memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap
B.     Teori
Pemisahan campuran merupakan suatu cara atau proses yang dilakukan untuk memisahkan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri yang bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran yang disebut sebagai pemurnian campuran dan untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel. Pemisahan dan pemurnian dapat  dilakukan dengan cara-cara fisis yakni dekantasi, filtrasi, rekristalisasi, kristalisasi, evaporasi, dan sublimasi. Diantara macam-macam pemisahan campuran adalah evaporasi
a.       Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu: (1) evaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi secara alami, dan (2) evaporasi yang dimaknai dengan proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan.
Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan air yang berasal dari permukaan bentangan air atau padatan yang mengandung air. Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara intensif yaitu (1) pemberian panas ke dalam cairan, (2) pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap, (3) pemisahan uap dari cairan, dan (4) mengkondensasikan uapnya.

C.    Prosedur Percobaan
a.      Alat dan bahan :


1.      Alat
a.       Gelas kimia
b.      Gelas ukur 50 ml
c.       Pembakar
d.      Cawan penguap
2.      Bahan
a.       CuSO4.5H2O
b.      Air



b.      Langkah percobaan

1.      Evaporasi
1.      Memasukkan 1 gram CuSO4.5H2O ke dalam gelas kimia yang berisi 10 ml air
2.      Melarutkan CuSO4.5H2O hingga larut dalam air
3.      Memanaskan gelas kimia beserta isinya di atas pembakar spiritus
4.      Menguapkan larutan tersebut hingga volume airnya habis
5.      Dibiarkan hingga dingin
6.      Mengamati kristal yang terbentuk
D.    Data dan Analisis

Data percobaan kegiatan evaporasi
No
Kegiatan
Keadaan larutan di dalam gelas kimia
1
Sebelum diuapkan

2
Sesudah diuapkan


E.     Pertanyaan
1.      Tuliskan analisis data tentang percobaan di atas!
2.      Jelaskan tentang kristal cair?
3.      Berikan contoh penggunaan Kristal cair sebagai aplikasi dalam kehidupan sehari – hari!
4.      Apakah perbedaan kristal molekuler, kristal ionik, kristal kovalen dan kristal logam?
5.      Jelaskan tentang tampilan kristal cair (LCD) !

F.     Daftar Pustaka
Amaria. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar Sains. Jurusan Kimia FMIPA UNESA





Kunci Jawaban


Data dan Analisis

Data percobaan kegiatan evaporasi
No
Kegiatan
Keadaan larutan di dalam gelas kimia
Gambar
1
Sebelum diuapkan
1.      Berwarna biru muda
2.      Masih berupa lauran yang cair
CuSO4 + air 10 ml

2
Sesudah diuapkan
1.      Berwarna biru muda kehijauan
2.      Terdapat lumpur kristal
Filtrat (Kristal CuSO4)













Jawaban
1.      Percobaan di atas yaitu menggunakan metode evaporasi. CuSO4.5H2O berwarna biru muda dilarutkan dalam 10 ml air. Larutan tersebut kemudian diuapkan/dipanaskan sampai volumenya hampir habis lalu didinginkan. Dihasilkan kristal CuSO­4.xH2O yang berubah warna menjadi agak kehijauan dan uap air pengotor. Adanya perubahan warna pada CuSO4.xH2O setelah diuapkan di sebabkan karena sewaktu proses penguapan kandungan dari dalam CuSO4.5H2O menguap sehingga menghasilkan kristal berwarna hijau tersebut.
Reaksi kimia daalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
CuSO4 + H2O                           H2SO4 + CuO
2.      Keadaan suatu zat antara bersifat cair dan padat disebut mesofase atau lazi disebut kristal cair.
Kristal cair dapat dibagi dalam dua golongan. Golongan pertama dikenal sebagai golongan thermotropik yakni kristal ini dibentuk dengan memanaskan kristal padat. Golongan kedua adalah golongan liotropik, dibentuk dari campuran dua atau lebih senyawa.
Kristal cair banyak terdapat di dalam organisme hidup. Membran sel dan jaringan tertentu mempunyai struktur sebagai kristal cair. Sifat kristal cair telah diketahui dalam berbagai polimer (misalnya serat Kevlar Du Pont).
Kristal cair banyak diamati dalam senyawa organic yang berbobot molekul 200 sampai 500, berbentuk silinder dan mempunyai panjang 4 sampai 8 kali diameternya. Molekul-molekul dalam fasa cair terdapat dalam keadaan tidak beraturan. Molekul-molekul cair mampu bergerak dalam tiga dimensi dan berotasi.
3.      Saat ini kristal cair mterus dikembangkan oleh kalangan praktisi untuk diterapkan untuk sensor suhu, layar kalkulator, sampai monitor televisi dan komputer (LCD = liquid crystal display)
4.       
Jenis kristal
Molekul
Ionik
Kovalen
Logam
Satuan kimia pada tempat kisi
Moekul atau atom
Ion negatif dan positif
Atom-atom
Ion positif
Gaya yang mengikat zat padat
Gaya london dipol-dipol ikatan hidrogen
Gaya tarik elektrostatik antara ion + dan ion -
Ikatan kovalen
Gaya tarik elektrostatik antara ion + lautan elektron
Sifat
Lunak, umumnya titik lelehnya rendah, bukan konduktor listrik
Keras rapuh, titik leleh tinggi, bukan konduktor kecuali bila telah dilelehkan
Sangat keras. Titik leleh tinggi, bukan konduktor
Keras sampai lunak, titik leleh rendah sampai tinggi, konduktor yang bai
Contoh
CO2 (es kering), H2O (es), H12C22O11 (gula)
NaCl (garam), CaCO3 (gamping kapur), MgSO4 (garam inggris)
SiC (karborundum)
Na, Fe, Cu, Hg, dll

5.      Tampilan kristal cair (Inggris: Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi,kalkulator ataupun layar komputer. Kini LCD mendominasi jenis tampilan untuk komputer desktop maupun notebook karena membutuhkan daya listrik yang rendah, bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan beresoulusi tinggi.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.







2 komentar:

  1. Artikelnya sangat bagus, dapat menambah wawasan. Terimakasih infonya :D

    BalasHapus
  2. terimakasih atas postingan lkm ini, sangat membatu dalam menyelesaikan tugas kak. good job :D

    BalasHapus