BIOTEKNOLOGI
Metabolit
Sekunder Buah Mengkudu dan Daun Binahong
Oleh
:
Fitriana
Nur astuti (12030654044)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
PRODI PENDIDIKAN SAINS
2014
Metabolit
Sekunder Buah Mengkudu dan Daun Binahong
1.
Buah Mengkudu
Berdasarkan hasil
penelitian, senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada mengkudu telah
banyak dilaporkan sejumlah literatur dan publikasi ilmiah. Ternyata hampir
semua bagian tanaman mengkudu mengandung berbagai macam metabolit sekunder yang
berguna bagi kesehatan manusia. awalnya ilmuwan menduga ada zat yang berbeda
dalam buah mengkudu yang bekerja secara bersama-sama menghasilkan efek yang
baik bagi tubuh. Namun setelah ditelususri ternyata dalam akar, kulit, daun,
dan bunganya juga mengandung senyawa metabolit sekunder yang berkhasiat sebagai
obat (Kandi2006).
Menurut hasil
penelitian, selain mengandung zat-zat nutrisi, mengkudu mengandung zat aktif,
seperti terpenoid, antibakteri, scolopetin, anti kanker, xeronine dan
proxeronine, pewarna alami dan asam (Bangun dan Sarwono, 2002).
1. Xeronine dan Proxeronine.
Salah satu alkaloid penting yang
terdapat di dalam buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung
sedikit xeronine, tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine
alias proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat
seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk
mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel
yang aktif. Xeronine dari mengkudu bekerja secara kontradiktif. Pada penderita
tekanan darah tinggi, xeronin menurunkan tekanan darah menjadi normal. Pada
penderita tekanan darah rendah, mengkudu meningkatkan tekanan darah. Dengan
kata lain, sari buah mengkudu berfungsi sebagai adaptogen, penyeimbang fungsi
sel-sel tubuh
2. Terpenoid.
Senyawa terpenoid adalah senyawa
hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada emak/minyak esensial, yaitu sejenis
lemak yang sangat penting bagi tubuh. Zat terpenoid membantu tubuh dalam proses
sintesis organik dan pemulihan sel-sel tubu
3.Scolopetin.
Senyawa scolopetin sangat efektif
sebagai unsur anti peradangan dan antialergi. Scolopetin pada mengkudu adalah
sejenis fitonutrien yang dapat mengikat serotonin, yaitu zat kimiawi yang
penting di dalam tubuh manusia.Scolopetin berfungsi memperlebar saluran
pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah
sehingga jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah.Dengan
demikian tekanan darah menjadi normal. Meskipun demikian, scolopetin yang
terdapat dalam buah mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan
nutraceuticals(makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur
tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurukan tekanan darah
rendah yang sudah normal.
4. Zat anti kanker.
Zat-zat anti kanker yang terdapat pada
mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.
5. Asam.
Asam askorbat yang terdapat di dalam
buah mengkudu merupakan sumber vitamin C dan antioksidan yang hebat.
Antioksidan bermanfaat menetrasir radikal bebas, yaitu partikel-partikel
berbahaya yang terbentuk sebagai hasil samping proses metabolisme yang dapat
merusak materi genetic dan sistem kekebalan tubuh. Mengkudu juga mengandung
asam kaproat, asam kaprik, dan asam kaprilat. Asam kaproat dan asam kaprik
inilah yang menyebabkan bau busuk yang tajam ketika buah mengkudu masak,
sedangkan asam kaprilat membuat rasa buah tidak enak. Asam kaproat dan asam
kaprik ini termasuk golongan asam lemak bebas.
6. Zat anti bakteri.
Jurnal Pasific Scien melaporkan bahwa
mengkudu mengandung bahan anti-bakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah pencernaan jantung dan gangguan jantung. Senyawa antarakuinon yang
banyak terdapat pada mengkudu dapat melawan bakteri Staphylococcus yang
menyebabkan infeksipada jantung dan bakteri Shigellayang menyebabkan disentri.
Zat aktif yang terkandung dalam buah mengkudu dapat mematikan bakteri penyebab
infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Stapholococcus
aereus, Bacillus subtilis, dan Esccherichia coli. Zat anti kanker ini juga
dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonellamontivideo, S.
scotmuelleri, S. typhi, dan Shigella dusenteriae, S. flexnerii, S.
paradysenteriae, serta Stapholococcus aereus
Sari buah mengkudu
mengandung berbagai senyawa penting yang sangat berguna dalam pengobatan dan
nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, niamcin, thiamin, riboflavin, besi (fe),
kalsium, kalium, natrium, protein, karbohidrat, dan lemak. Buah mengkudu juga
mengandung senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat obat dan terdapat
sejumlah asam seperti asam askorbat, asam kaproat, dan asam kaprilik yang dapat
menghasilkan bau busuk (Suratman, 2008). Asam askorbat yang terdapat dalam buah
mengkudu adalah sumber vitamin C yang luar biasa. Vitamin C merupakan salah
satu antioksidan yang hebat. Antioksidan bermanfaat untuk menetralisir radikal
bebas yang dapat merusak materi genetik dan merusak kekebalan tubuh (Waha,
2008). Mengkudu juga mengandung anthraquinon yang bersifat antiseptik dan
antibakteri yang sensitif terhadap E. coli, Salmonella, dan
Staphylococcusaureus. Sari buah mengkudu sudah sejak dulu terkenal sebagai
penyembuhan luka (Waha,2008).
Berikut ini adalah
Khasiat dari buah mengkudu yang telah terbukti secara ilmiah :
- meningkatkan daya tahan tubuh
- menormalkan tekanan darah
- melawan tumor dan kanker
- menghilangkan rasa sakit
- anti peradangan dan anti alergi
- anti bakteri
- mengatur siklus suasana hati ( mood )
- mengatur siklus energi tubuh
- dan masih banyak lagi khasiat yang
lainnya.
2.
Daun
Binahong
Dalam penelitian ini di sini,
penelitian telah berhasil menunjukkan pentingnya tanaman Binahong dalam
pengobatan tradisional memiliki potensi untuk mengobati berbagai penyakit. Juga
pentingnya distribusi senyawa saponin dari tanaman, memiliki potensi untuk
penyakit kronis pengobatan beberapa. Daun binahong mengandung saponin,
alkaloid dan polifenol (Annisa, 2007). Saponin merupakan senyawa aktif
permukaan dan bersifat seperti sabun. Penyarian senyawa saponin akan memberikan
hasil yang lebih baik sebagai antibakteri jika menggunakan pelarut polar
seperti etanol 70% (Harborne, 1973).
1.
Saponin
Saponin
adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam lebih dari
90 suku tumbuhan. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat
seperti sabun, serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuan membentuk busa dan
menghemolisis sel darah. Triterpen tertentu terkenal karena rasanya,terutama
kepahitannya. Pencarian saponin dalam tumbuhan telah dirangsang oleh kebutuhan
akan sumber sapogenin yang mudah diperoleh. Saponin dan glikosida sapogenin
adalah salah satu tipe glikosida yang tersebar luas dalam tumbuhan (Harborne,
1987). Dikenal dua macam saponin, yaitu glikosida triterpenoid alkohol dan
glikosida dengan struktur steroid. Kedua saponin ini larut dalam air dan etanol
tetapi tidak larut dalam eter (Robinson, 1995).
2.
Polifenol
Senyawa fenol meliputi aneka
ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan, yang mempunyai ciri sama yaitu cincin
aromatik yang mengandung satu atau dua penyulih hidroksil. Senyawa fenol
cenderung mudah larut dalam air karena umumnya sering kali berikatan dengan
gula sebagai glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola sel. Beberapa ribu
senyawa fenol telah diketahui strukturnya. Flavonoid merupakan golongan
terbesar, tetapi fenol monosiklik sederhana, fenil propanoid,dan kuinon fenolik
juga terdapat dalam jumlah yang besar. Beberapa golongan bahan polimer penting
dalam tumbuhan seperti lignin, melanin, dan tanin adalah senyawa polifenol
(Harborne, 1987).
3.
Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat
tumbuhan sekunder yang terbesar. Pada umumnya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam
gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada
manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi
digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Umumnya alkaloid tidak berwarna,
bersifat optis aktif dan sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harborne,
1987)
4.
Minyak Atsiri
Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun,bunga,
biji, batang atau kulit dan akar atau rhizoma. Minyak atsiri disebut juga
minyak eteris yaitu minyak yang mudah menguap dan diperoleh dari tanaman dengan
cara penyulingan, biasanya tidak berwarna terutama bila masih dalam keadaan
segar, setelah terjadi proses oksidasi dan pendamaran makin lama akan berubah
menjadi gelap, untuk menghindarinya harus disimpan dalam keadaan penuh dan
tertutup rapat (Guenther, 1987). Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai
campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur Karbon (C),Hidrogen (H)
dan Oksigen (O) serta berbagai persenyawaan kimia yang mengandung unsur
Nitrogen (N) dan Belerang (S) (Ketaren, 1985). Beberapa minyak
atsiri dapat digunakan sebagai bahan antiseptik internal dan eksternal, bahan
analgesik, hemolitik atau enzimatik, sedativ, stimulan, untuk obat sakit perut,
bahan pewangi kosmetik dan sabun (Guenther, 1987).
3.
Asam Oleanolik
Daun binahong diketahui
mempunyai kandungan asam oleanolik. Asam oleanolik merupakan golongan
triterpenoid yang merupakan antioksidan pada tanaman. Mekanisme perlindungan
oleh asam oleanolik adalah dengan mencegah masuknya racun ke dalam sel dan
meningkatkan sistem pertahanan sel. Asam oleanolik juga memiliki zat anti
inflamasi. Kandungan nitrit oksida pada asam oleanolik juga menjadi anti
oksidan, yang dapat berfungsi sebagai toksin yang kuat untuk membunuh bakteri.
Jadi dengan adanya asam oleanik ini akan memperkuat daya tahan sel terhadap
infeksi dan memperbaiki sel sehingga sel dapat beregenerasi dengan baik.
Daftar Pustaka
http://ardika-zein-fst08.web.unair.ac.id (diakses pada tanggal 12 April 2014, pukul 20.00)
http://awmasruri.blogspot.com/2011/05/manfaat-buah-mengkudu.html (diakses pada tanggal 11 April 2014, pukul 19.00)
http://khasiatmanfaatkegunaankandungankimiatanamandaunbinahong.agrisilk.com/2012/06/manfaat-daun-binahong (diakses pada tanggal 13 April 2014, pukul 20.00)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37350/4/Chapter%20II.pdf (diakses pada tanggal 12 April 2014, pukul 19.00)
http://www.nonijuice.co.id/berita/potensi-buah-mengkudu-sebagai-obat-kanker--309.php (diakses pada tanggal 13 April 2014, pukul 20.30)
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-236-1884445846-bab%20ii%20baru.pdf (diakses pada tanggal 13 April 2014, pukul 20.15)
wah.. ini sangat membantu sayaa..postingannya bisa buat tambahan referensi tugas saya :D terimakasih ka hehe
BalasHapusterimakasih sudah memposting artikel ini, karena artikel ini sudah membantu menambah wawasan dalam dunia sains :)
BalasHapusartikel yang sangat lengkap gan.. sumber rujukannya juga banyak.. keep update ya :D
BalasHapus