Minggu, 07 Desember 2014

Tentang Rotenon



Rotenon


a.       Struktur

Rotenon diperoleh dari akar tuba,  rotenon juga diketemukan pada tumbuhan Hoary Pea, Goat’s Rue, Jicama plant (Tephrosia virginiana), Corkwood Tree (Duboisia myoporoides), Great Mullein (Verbascum thapsus), dan biji bengkuang, (Jícama, hee-kah-mah, Mexican Potato, Mexican Turnip, Pachyrhizus erosus) dengan cara ekstraksi. Kandungan rotenon pada akar tuba paling tinggi dibanding dengan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Rotenoid ini mempunyai rumus molekul C23H22O6. Kristal rotenon mencair pada 163oC dan bersifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam aseton, alkohol, kloroform, karbon tetraklorida, eter dan banyak pelarut organik lain. Rotenon digunakan dalam bentuk debu dan kabut. Jika terbuka terhadap cahaya dan udara mengalami perubahan warna kuning terang menjadi kuning pekat, orange dan terakhir menjadi hijau tua dan akan diperoleh kristal yang mengandung racun serangga (WHO, 1992). Larutan rotenon dalam pelarut organik tidak berwarna.




Gambar
 
 







b.      Komposisi

Ahli-ahli kimia melakukan rangkaian penelitian untuk melihat senyawa-senyawa yang terkandung di dalam ekstrak akar tuba yang mengandung racun sehingga diketahui bahwa komposisi senyawa-senyawa kimia yang terkandung pada ekstrak akar tuba, yaitu: rotenone, dehydrorotenone, dequelin dan elliptone WHO, 1992). Harborne (1987) mengidentifikasi bahwa senyawa rotenone adalah senyawa flavanoida yang bersifat racun.
Rotenon merupakan senyawa yang dihasilkan dari ekstrak tanaman seperti dari akar tuba, biji bengkoang dan tanaman lain. Cara pembuatannya adalah akar tuba yang telah dikeringkan di udara ditumbuk dan kemudian diekstraksi dengan kloroform dingin sebanyak tiga kali, ekstrak ini digabungkan dan dipekatkan di bawah penurunan tekanan. Ekstrak pekat ditambahkan eter, akan terbentuk endapan yang berupa gel yang dapat dipisahkan dari filtratnya. Endapan yang diperoleh ini selanjutnya dicuci berulang-ulang hingga diperoleh endapan yang bebas dari senyawa pengotor lainnya. Hasil kristalisasi ini diperoleh kristal berbentuk lempengan hexagonal yang mempunyai titik lebur 163-1640C dan berwarna putih mengkilap (Sitepu, 1995).

c.       Alasan Mengapa Di Masukkan Sebagai Senyawa Yang Bisa Digunakan Sebagai Pestisida Alami
Senyawa yang telah ditemukan dalam akar tuba antara lain adalah retenon. Retenon dapat diekstrak menggunakan eter/aseton menghasilkan 2-4 % resin rotenone, dibuat menjadi konsentrat air. Rotenon bekerja sebagai racun sel yang sangat kuat (insektisida) dan sebagai antifeedant yang menyebabkan serangga berhenti makan. Kematian serangga terjadi beberapa jam sampai beberapa hari setelah terkenal rotenone. Rotenon merupakan racun penghambat metabolisme dan sistem syaraf yang bekerja perlahan. Serangga hama yang teracuni akan mati karena kelaparan yang disebabkan oleh kelumpuhan alat – alat mulut. Rotenon merupakan insektisida penghambat metabolisme. Aktivitas kerja rotenon sebagai inhibitor kuat pada oksidasi asam glutamat. Pada otot yang teracuni rotenon menunjukkan penurunan kemampuan dalam mensintesis ATP melalui fosforilasi oksidatif. Koenzim Q dan NAD+ berperan penting dalam pertukaran elektron pada reaksi fosforilasi oksidatif. Penghambatan rotenon terjadi pada titik oksidasi ganda NADH2 dan flavoprotein.
Penghambatan ini terjadi pada substrat yang dioksidasi melalui sistem NAD seperti glutamat, α-ketoglutarat dan piruvat tapi tidak terjadi penghambatan pada oksidasi suksinat (Hadi, 1981,dan Kerkut dan Gilbert, 1985). Rotenon dapat digunakan sebagai moluskisida (untuk moluska), insektisida (untuk serangga) dan akarisida (tungau).
Rotenon bekerja sebagai penghambat transport elektron pada respirasi serangga sasaran. Bersifat non-sistemik, racun lambung dan racun kontak.
1.      Insektisida non sistemik tidak dapat diserap oleh jaringan tanaman, tetapi hanya menempel pada bagian luar tanaman. Lamanya residu insektisida yang menempel pada permukaan tanaman tergantung jenis bahan aktif (berhubungan dengan presistensinya), teknologi bahan dan aplikasi. Serangga akan mati apabila memakan bagian tanaman yang permukaannya terkena insektisida. Residu insektisida pada permukaan tanaman akan mudah tercuci oleh hujan dan siraman, oleh karena itu dalam aplikasinya harus memperhatikan cuaca dan jadwal penyiraman.
2.      Racun lambung atau perut adalah insektisida yang membunuh serangga sasaran dengan cara masuk ke pencernaan melalui makanan yang mereka makan. Insektisida akan masuk ke organ pencernaan serangga dan diserap oleh dinding usus kemudian ditranslokasikan ke tempat sasaran yang mematikan sesuai dengan jenis bahan aktif insektisida. Misalkan menuju ke pusat syaraf serangga, menuju ke organ-organ respirasi, meracuni sel-sel lambung dan sebagainya. Oleh karena itu, serangga harus memakan tanaman yang sudah disemprot insektisida yang mengandung residu dalam jumlah yang cukup untuk membunuh.
3.      Racun Kontak. Racun kontak adalah insektisida yang masuk kedalam tubuh serangga melalui kulit, celah/lubang alami pada tubuh (trachea) atau langsung mengenai mulut si serangga. Serangga akan mati apabila bersinggungan langsung (kontak) dengan insektisida tersebut. Kebanyakan racun kontak juga berperan sebagai racun perut.
d.      Kelegalan

Syarat untuk aplikasi rotenon :
·         Sebaiknya konsentrasi efektif cukup rendah yaitu ≤ 0,5 % untuk ekstrak dg pelarut organik atau  ≤ 5-10% untuk ekstrak air
·         Tidak fitotoksik (merusak tanaman)
·         Aman thd musuh alami hama & organisme bukan sasaran lainnya
·         Tumbuhan sumber insektisida nabati mudah didapatkan/ dibudidayakan utk kesinambungan
·         Untuk produksi komersial, mutu harus terjamin

            Kelegalan mengenai bahan pestisida alam terdapat pada PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 64/Permentan/OT.140/5/2013 TENTANG  SISTEM PERTANIAN ORGANIK.

e.       Dampak
Dampak positif penggunaan rotenon sudah jelas sebagai insektisida alami, yaitu dapat meracuni serangga dengan sifat racun perut yang meracuni ke organ- Serangga akan mati apabila bersinggungan langsung (kontak) dengan insektisida tersebut. organ respirasi, meracuni sel-sel lambung dan sebagainya. Dan juga sebagai racun kontak yang membunuh serangga dengan masuk kedalam tubuh serangga melalui kulit, celah/lubang alami pada tubuh (trachea) atau langsung mengenai mulut si serangga. Hama sasaran dari rotenon adalah Aphis, Ulat grayak (Spodoptera litura), ulat jengkal kobis (Trichoplusia ni), ulat kobis (Crocidolomia binotalis), ngengat punggung berlian (Plutella xylostella), lalat buah, kutu sisik hijau (Coccus viridis), wereng mangga (Idiocerus niveosparus, I. atkinsoni, I. clypealis), lalat buah laut tengah (Ceratitis capitata), Kepik hijau (Nezara viridula), Thrips (Thrips tabaci).
Sedangkan dampak negatif dari penggunaan rotenon adalah menyebabkan kulit menjadi ruam bintil-bintil merah. Bila semprotan rotenon terhisap pernafasan dalam waktu lama menimbulkan kaku bibir, lidah, dan kerongkongan. Untuk mamalia akan keracunan bila termakan dan tidak berefek pada kulit. Rotenone tergolong sangat beracun karena nilai LD50 (Nilai  LD50  adalah suatu dosis insektisida yang diperlukan untuk membunuh 50% dari individu-individu spesies binatang uji dalam kondisi percobaan yang telah ditetapkan ) pada mamalia = 10-30 mg/kg (Tarumingkeng, 2004) akan tetapi rotenone relatif aman bagi kesehatan manusia (Kardinan, 2001). Hal ini berarti bahwa rotenone memiliki efek racun yang berbeda terhadap manusia dan jenis mamalia lainnya. Tuba beracun pada ikan. Tuba tidak beracun bagi lebah.

8 komentar:

  1. nfonya menarik sekali ,, terima kasih karena telah menambah wawasan kepada saya :)

    BalasHapus
  2. bagus juga ya..

    sangat informatif :-)

    BalasHapus
  3. Saya banyak akar tuba, adakah pasarnya

    BalasHapus
  4. Saya banyak akar tuba, adakah pasarnya

    BalasHapus
  5. Ini sebelumnya saya tahu dr teman,
    Adakah perubahan jika senyawa retenon tsb bila di oplos menggunakan racun yang sistemik

    BalasHapus
  6. Rotenon kan dapat menurunkan produksi ATP melalui penghambatan enzim apa ya?

    BalasHapus
  7. Mohon bantuannya...
    Ada yg menemukan referensi pengaruh rotenon terhadap telur serangga?
    Terimakasih .
    Mohon sekali bantuannyaaa

    BalasHapus
  8. Jika ada yg tau, tolong hubungi ke no ini 082386321176
    Sangat penting untuk penelitian saya
    Terimakasih.

    BalasHapus